Wednesday, September 28, 2005

PAMIT

Untuk sementara waktu....(mudah-mudahan)
wassalam....

Saturday, September 10, 2005

Allah Maha Mendengar

Aku yakin....
Allah Maha Mendengar...
segala sesuatu....

Sunday, September 4, 2005

Tak ada judul

Entah mengapa air mata ini sulit sekali untuk di bendung. Sedang trenyuh? Bukan. Kehilangan sesuatu? Bukan juga. Hanya sekedar ingat dengan tindakan di hari-hari kemarin. Ternyata, banyak coretan-coretan buruk yang terpapar di sepanjang lembar kehidupan. Lebih banyak kekurangan daripada kebaikan. Duhai, mungkin keadaan pribadi ini sudah seperti ini. Sebagai pribadi, setiap kita tak lepas dari perbuatan zalim terhadap diri sendiri. Kita sayang kepada diri kita, namun kenyataannya kita menzaliminya. Dosa maupun kemaksiatan yang kita lakukan baik secara rahasia maupun secara terang-terangan adalah perbuatan yang menzalimi diri sendiri.Demikian juga banyak kewajiban yang kita sepelekan dan sia-siakan. Shalat mungkin sering kita tinggalkan. Puasa ramadhan, boleh jadi tidak kita kerjakan. Kita mengambil pilihan buruk itu sementara kita tahu bahwa dosa membawa kita kepada kesengsaraan.
Sebagai anak. Kita pun belum menunaikan hak-hak orangtua kita secara sempurna. Masih terlalu sering membantah perintahnya, menyakiti hatinya atau berkata kasar kepada keduanya. Kita pun sering lupa untuk mendoakannya. Dalam bersahabat pun kita masih banyak kekurangan. Kita sering mengurangi hak-hak mereka., dan tidak suka mengunjungi dan berziarah kepada mereka. Mungkin juga kita berpandangan bahwa berkunjung dan memberikan hak sahabat hanyalah memanjakan mereka. Dunia telah banyak memisahkan banyak sahabat dari sahabatnya.
Ya, bila ingin ditelusuri satu per satu, betapa masih banyak kekurangan pada diri ini. Kekurangan yang akan membuktikan betapa kita hanyalah seorang manusia biasa, yang penuh dengan kesalahan dan kekurangan. Seorang manusia yang amat sangat kecil.
Betapa banyak kesalahan, betapa banyak dosa, betapa banyak kekhilafan. Ah…..

Saturday, September 3, 2005

Tentang.....

Ternyata menangis itu melelahkan.Jujur, aku lelah dengan hidupku. Aku ingin memperbaiki diri.Aku takut, sungguh, aku takut. Sampai saat ini aku tak pernah bisa mengerti. Kenapa aku yang Kau pilih? Kenapa mesti aku? Kenapa aku begitu tak berdaya? Kenapa aku begitu lemah? Apakah aku tak punya hak untuk bahagia? Apakah aku memang ditakdirkan seperti ini? Kadang aku menyesali diri, aku tersungkur jatuh...kehilangan kendali diri...Seandainya tak ada sedikit iman di dada ini, tak ada sedikit saja tempatku berpegang, sudah lama aku memilih jalan yang salah. Tapi aku takut....Apa yang harus kujawab bila aku ditanya oleh malaikat-Mu? Bagaimana aku mesti bertanggung jawab atas segala tingkah lakuku di dunia ini? Bekal apa yang aku punya? Akhir-akhir ini aku sangat cengeng, sangat mudah meneteskan air mata, bahkan untuk hal yang sepele sekalipun. Kenapa aku tidak bisa tegar? Kenapa aku tidak bisa menghadapi kenyataan? Aku selalu saja merasa gamang, merasa lemah, tak berdaya dan hilang kepercayaan diri.
Ternyata hingga saat ini jiwaku masih saja picik, tidak mampu mengambil hikmah atas semua kejadian selama ini. Batinku masih terus saja bertanya kenapa aku, bahkan terkadang seakan menggugat dan menyesali takdirku. Pasahal aku tau itu dosa.
Bantu hamba-Mu ini mensucikan hati ya Allah... Biarkan hamba melangkahkan kaki dengan ringan dengan hati yang lapang... Bantu hamba-Mu ini ya Allah... hamba tahu, tak ada sesuatupun yang tak terjadi bila Kau telah berkehendak. AMIN.
-------------------------------------------------------------------------------------

Allah tidak pernah salah membuat kejadian-kejadian di dunia. Kita mungkin sering merasa tidak pantas sakit. Kita tidak seharusnya terjerembab. Kita lalu bertanya. Kenapa mesti kita? Padahal ada hikmah yang ingin disampaikan Allah. Ada makna. Hanya saja, akal manusia terbatas sekali untuk menangkap arti kejadian itu. Hanya jiwa yang bijak dan ikhlas saja yang mampu mengerti kata-kata Allah.
(Muthmainna, Rahasia Dua Hati)

Friday, September 2, 2005

BeTe

Huffffff......
Abis maghrib tadi nani ketiduran, bangun ampir setengah sembilan. Ga tau kenapa. sebentuk perasaan aneh menyerang. Sedih. Bingung. Pengen marah. Pengen nangis. Tanpa bisa ditahan, air itu menitik di pipiku. Setetes, dua tetes, tiga tetes...dan semakin deras. Apa yang terjadi dengan diriku? apa yang terjadi dengan hatiku?
BeTe?????
Butuh Teman?
Butuh Tatihtayang?
Butuh Tuami?
Butuh Tantangan?
Butuh Tauziah?
Atau....
Bukan Tu semua?