Entah mengapa air mata ini sulit sekali untuk di bendung. Sedang trenyuh? Bukan. Kehilangan sesuatu? Bukan juga. Hanya sekedar ingat dengan tindakan di hari-hari kemarin. Ternyata, banyak coretan-coretan buruk yang terpapar di sepanjang lembar kehidupan. Lebih banyak kekurangan daripada kebaikan. Duhai, mungkin keadaan pribadi ini sudah seperti ini. Sebagai pribadi, setiap kita tak lepas dari perbuatan zalim terhadap diri sendiri. Kita sayang kepada diri kita, namun kenyataannya kita menzaliminya. Dosa maupun kemaksiatan yang kita lakukan baik secara rahasia maupun secara terang-terangan adalah perbuatan yang menzalimi diri sendiri.Demikian juga banyak kewajiban yang kita sepelekan dan sia-siakan. Shalat mungkin sering kita tinggalkan. Puasa ramadhan, boleh jadi tidak kita kerjakan. Kita mengambil pilihan buruk itu sementara kita tahu bahwa dosa membawa kita kepada kesengsaraan.
Sebagai anak. Kita pun belum menunaikan hak-hak orangtua kita secara sempurna. Masih terlalu sering membantah perintahnya, menyakiti hatinya atau berkata kasar kepada keduanya. Kita pun sering lupa untuk mendoakannya. Dalam bersahabat pun kita masih banyak kekurangan. Kita sering mengurangi hak-hak mereka., dan tidak suka mengunjungi dan berziarah kepada mereka. Mungkin juga kita berpandangan bahwa berkunjung dan memberikan hak sahabat hanyalah memanjakan mereka. Dunia telah banyak memisahkan banyak sahabat dari sahabatnya.
Ya, bila ingin ditelusuri satu per satu, betapa masih banyak kekurangan pada diri ini. Kekurangan yang akan membuktikan betapa kita hanyalah seorang manusia biasa, yang penuh dengan kesalahan dan kekurangan. Seorang manusia yang amat sangat kecil.
Betapa banyak kesalahan, betapa banyak dosa, betapa banyak kekhilafan. Ah…..
Sunday, September 4, 2005
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 yang bicara:
Post a Comment