Tadi Edar nanya : nan, kerumahku ji toh klo CSC nanti, bantu2masak Nani : Ih, tapi sayakan tim pemeriksa jadi harus selalu ada di gedung. Edar : Nda papaji, kita kan masaknya klo malam. Nani : nanti pi deh kuliat klo nda cape'ja
Sebenarnya ini bukan masalah cape atau bukan, juga bukan masalah aku di seksi konsumsi atau pemeriksa soal. The matter is aku blom sanggup ketemu mamanya Edar. Setahun telah berlalu, tapi aku masih merasa sangat, sangat rendah diri. Aku ingat banget waktu disuguhkan teh trus dipandang lamaaaa. Pandangannya itu, menyiratkan bahwa dia mengerti. Tatapannya itu, tatapan seorang ibu. Tatapan yang mengingatkan aku sama mama. Aku ngga sanggup untuk ketemu, setidaknya untuk saat ini. Mungkin suatu saat nanti klo aku sudah bisa mengatasi perasaanku. Maafkan....
Untuk Edar : Lembaran ini kutulis dengan derai air mata. Ternyata aku betul-betul blom sanggup mengatasi perasaanku. Maafkan aku ngga bisa datang ke rumah kmu. Sekali lagi, maaf........
Semalam nani nginap di himpunan. Ngga sendirian sih. Cowonya ada 15-an, cewenya ada 3, nani, edar ama lina. Beberapa hari lagi CSC diadakan jadi segala persiapan harus matang sebelum the D-day. Agendanya sih, malam ahad bikin spanduk ruangan ama spanduk selamat datang. Nani sempet bantuin bikin spanduk ampe tengah malam abis itu ngetik soal kesetimbangan punya uni dan ngedit soal organik punya adi. Wahh... ampe subuh tuh. Lama!! Abisnya baru ngetik dua soal, maen game setengah jam, ngetik lagi, maen game lagi setengah jam, malah sempet maen dam sama Abhy, akhirnya banyakan maennya daripada ngetiknya. Ga tidur sama sekali tuh ampe pagi. Jam 7 pagi Fitri datang bawa roti ama susu, wah.... sarapan.....sarapan. Pulang ke pondok jam setengah delapan, tidurrrrr!!!!! Bangun jam sebelas siang, mandi, beres-beres kamar, trus siap-siap ikut kajian di k Mia jam 1 siang. Tapi pas mo berangkat, lho pondokan kok terasa bergetar ya, apa ada gempa? heheheh, ternyata nani oleng saudara2, lupa makan siang sih. Akhirnya nitip beli makan sama k Elly, abis itu tidur lagi dehhhhh. Bangun jam 3, mandi, sholat ashar, ke warnet deh. Capekkkk, pegelllll, tapi senengggggg ^_^
Diatas rengkahan tanah kerontang aku meratap debu dan matahari menatapku tajam mengirim panas yang membakar sekujur tubuh Aku lelah…. lelah meniti jalan panjang ini lelah meniti jalan berliku ini lelah melewati pengembaran tanpa ujung ini hatiku meradang, berdarah dan terluka kembali batinku menagis lagi menjerit Ya Rabb… Kuatkan aku sirami hatiku dengan kasih-Mu temani aku dalam pengembaraan ini hingga kugapai cinta-Mu wahai Kekasihku
note : saat termenung di kamar dan sebersit rasa sesal menyelinap dihati
Beberapa malam yang lalu, teman2 berkunjung ke pondok nani. Ada k Ardhy, k Rangga, K Ivan en Ary. Ngobrol ngalor ngidul tanpa topik yang jelas, sampe akhirnya sampe pada satu topik : PACARAN. Akhirnya adu argumen gitu deh sama k Ardhy. Aku sih berpendapat klo pacaran itu ga ada gunanya, lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Tapi k Ardhy laen, menurutnya banyak manfaat yang bias kita dapatkan dari pacaran, diantaranya ya saling menolong, mengingatkan, (klo begitu apa bedanya sama sahabat?), ada yang menyayangi kita (lha kan ada ortu kita). K Ardhy tetap kukuh, pokoknya pacar bedalah sama mereka (apa coba?). Sayangnya ga selesai karena udah jam 10 malem.Pokoknya aku tetap pada pendirianku : PACARAN TIU GA ADA GUNANYA! Yah, semenjak aku komitmen akan serius dalam menjalani agamaku, sedikit demi sedikit aku paham akan aturan-aturan dalam islam, aturan yang dibuat sedemikian sempurna. Insya Allah, aku akan tetap istiqamah dijalanku, AMIN.
Gempa...lalu tsunami, kenapa kata itu terdengar begitu menakutkan Tadi pagi, di makassar terasa getaran yang lumayan kuat. Dari berita aku tau, ternyata ini imbas dari gempa di Bau-bau. Aduh, takut banget, tiba-tiba ingat orangtua, ingat dosa-dosa yang ada, dan tiba-tiba ingin tertawa. Lucu aja. Kenapa disaat genting baru teringat akan dosa? kenapa tidak teringat saat melakukannya? HAHAHAHA, manusia... manusia...
Tuhanku masih kuingat saat itu aku begitu dekat dengan maut selangkah lagi aku akan menghadap-Mu entah disurga-Mu atau neraka-Mu Tuhanku tak akan kulupakan saat itu sakit..... perih.... pedih... dan wajah malaikat maut yang tersenyum padaku kemana teman-temanku? kemana sahabatku? kemana keluargaku? aku sendiri hancur berkeping-keping tanpa teman tanpa sahabat tanpa keluarga Tuhanku akankah Engkau juga meninggalkan aku?
Hujan turun basahi dedaunan basahi rerumputan menebar wangi tanah Rindu menggumpal mengisi setiap sudut hati mengisi ruang-ruang yang ada menebar aroma duka ah Mengapa bila hujan tiba rindupun menjelma?
Kalau kau bertanya apa aku sudah melupakannya? Dengan pasti akan kujawab : BELUM BISA Tak mungkin untuk melupakan seseorang yang pernah mengisi hari-harimu, pernah begitu dekat di hatimu dan meninggalkan jejak disana. Kenangannya masih tertinggal. Yang pahit, Yang manis. Semuanya.
Kalau kau bertanya kapan aku bisa melupakannya? Dengan pasti akan kujawab : TIDAK AKAN BISA Tak mungkin melupakan seseorang yang telah mengambil begitu banyak darimu, hatimu, candamu, ceriamu, hari-hari indahmu. Dia akan tetap berdian di sudut hatimu, mengintai dan menunggu, hingga tiba waktunya membuat hatimu berdarah kembali.
Kalau kau bertanya bagaimana agar aku bisa melupakannya Dengan pasti akan kujawab : AKU TIDAK TAHU, SUNGGUH, AKU TIDAK TAHU Seandainya saja engkau bisa membelah dadaku dan menghilangkan bagian yang berisi kenangan tentang dia, ya, seandainya saja.......
coretan kecil buat sahabat-sahabatku yang (mungkin) selalu bertanya-tanya
Namanya lina, Nurlina lengkapnya. Angel kenal dia sejak masih mahasiswa baru. Proses persahabatan kami berjalan apa adanya tanpa janji ataupun kata2 setia. Dia bukan sekedar teman bagiku tetapi sahabat yang benar2 sahabat. Disaat ada masalah dia yang membantuku, disaat aku berduka dia yang menghiburku, disaat aku jatuh dia yang menolongku dan saat aku menangis dia turut menangis. Sungguh, seandainya tak ada dia, aku pasti telah ambruk melewati hari-hariku yang sulit, bahkan mungkin aku telah melupakan Tuhanku, naudzubillahimindzalik. Jujur, aku menyayanginya, sangat.... Mungkin aku bukan sahabat baik baginya tapi... dia adalah sahabat terbaikku..
"Ada waktunya kita harus memulai dan memperjuangkan, demikian pula ada waktunya kita harus berhenti. Yang menyedihkan adalah berhenti tanpa memperjuangkan apa-apa" -Yennie Hardiwidjaja, To Love-
"Akan selalu ada suatu keadaan, kenangan dan orang-orang tertentu yang pernah singgah dalam hati kita dan meninggalkan jejak langkah di hati kita dan kita pun tidak akan pernah sama lagi seperti kita sebelumnya" -Donny Dhirgantoro, 5 cm-