Saturday, April 16, 2005

IBUNDA

Ketika itu Tuhan telah bekerja enam hari lamanya. Kini giliran diciptakan para ibu. Seorang malaikat menghampiri Tuhan dan berkata lembut: “Tuhan, banyak nian waktu yang Tuhan habiskan untuk menciptakan ibu ini?” dan Tuhan menjawab pelan: “Tidakkah kau lihat perincian yang harus dikerjakan ini?”
1. Ibu ini harus waterproof (tahan air/bocor) tapi bukan dari plastic.
2. Harus terdiri dari 180 bagian yang lentur, lemas dan tidak cepat capai.
3. Ia harus bisa hidup dari sedikit teh kental dan makanan seadanya untuk mencukupi kebutuhan anak-anaknya.
4. Memiliki kuping yang lebar untuk menampung keluhan anak-anaknya.
5. Memiliki ciuman yang dapat menyembuhkan dan menyejukkan hati anak-anaknya.
6. Lidah yang manis untuk merekatkan hati yang patah, dan
7. Enam pasang tangan!!!! Malaikat itu menggeleng-gelengkan kepalanya: “Enam pasang tangan?” “Tentu saja! Bukan tangan yang merepotkan Saya, melainkan tanga yang melayani sana sini, mengatur segalanya menjadi lebih baik….” Balas Tuhan.
8. “Juga tiga pasang mata yang harus dimiliki?” Malaikat semakin heran. Tuhan mengangguk-angguk. Sepasang mata yang dapat menembus pintu yang tertutup rapat dan bertanya:”Apa yang sedang kau lakukan di dalam situ?” padahal sepasang mata itu sudah mengetahui jawabannya. “Sepasang mata kedua sebaiknya diletakkan di belakang kepalanya, sehingga ia dapat melihat kebelakang tanpa menoleh, artinya ia dapat melihat apa yang seharusnya tidak boleh ia lihat, dan sepasang mata ketiga untuk menatap lembut seorang anak yang mengakui kekeliruannya. Mata itu harus bisa bicara! Mata itu harus berkata: “ Saya mengerti dan saya sayang padamu. Meski tidak diucapkan sepatah kata pun”. “Tuhan”, kata malaikat itu lagi, “Istirahatlah”. "Saya tidak dapat. Saya sudah hampir selesai”.
9. Ia harus bisa menyembuhkan diri sendiri kalau ia sakit.
10. Ia harus bisa memberi makan 6 orang dengan satu setengah ons daging.
11. Ia juga harus menyuruh anak umur 9 tahun mandi pada saat anak itu tidak ingin mandi…….

Akhirnya malaikat membalik-balikkan contoh ibu dengan perlahan.
“Terlalu lunak”, katanya memberi komentar.
“Tapi kuat”, kata Tuhan bersemangat. “Tak akan kau bayangkan betapa banyaknya yang bisa ia tanggung, pikul, dan derita”.
“Apakah ia dapat berpikir?” Tanya malaikat lagi. “Ia bukan saja dapat berpikir, tapi ia juga dapat memberi gagasan, idea dan berkompromi”, kata Sang Pencipta.
Akhirnya malaikat menyentuh sesuatu di pipi, “Eh, ada kebocoran disini”.
“Itu bukan kebocoran”, kata Tuhan. “Itu adalah air mata…..air mata kesenangan, air mata kesedihan, air mata kekecewaan, air mata kesakitan, air mata kesepian, air mata kebanggan, air mata…..air mata…….”
“Tuhan memang ahlinya..”, akhirnya malaikat berkata pelan.

‘JIKA KAMU MENCINTAI IBUMU, CERITAKANLAH CERITA INI KEPADA ORANG LAIN, AGAR SELURUH ORANG DI SUNIA INI DAPAT MENYAYANGI DAN MENCINTAI IBUNYA’

note: tulisan ini dikutip dari internet, sudah lupa nama websitenya. Yang jelas yang tahu itu salah seorang kawan yang memberikan artikel ini. Disini hanya pengandaian., jangan dianggap bahwa Tuhan betul-betul bersikap seperti manusia biasa. Ambil hikmahnya….!!

0 yang bicara: